It's All About Principle

Bismillah
Alhamdulillah akhirnya setelah berkali-kali gak bisa ikut jalan-jalan ke desa kali ini bisa ikut full team minus adik yang udah balik ke gontor. Seperti biasa aku duduk di depan samping supir dan selama perjalanan berdiskusi sana-sini dengan abi. Nah tulisan kali ini aku mau bahas prinsip yang kurang lebih mungkin hasil resume atas hal-hal yang disampaiakn abi sih he..he..

Setiap dari kita pasti memiliki prinsip. Entah apakah kita menyadari prinsip apa yang kita apakai atau tidak. Prinsip dalam hidup seseorang sangatlah penting dan perlu diketahui dalam hidup ini tentu saja tidak cukup jika kita hanya berpegang pada satu prinsip saja. Dalam salah satu teori yang dikembangnkan NLP, ketika wawancara pekerjaan patutlah ditanyakan kepada sang calon karyawan tentang "apa yang terpenting dalam hidupnya" sehingga kita bkal tau apa sih prinsip dasar dia.

Prinsip itu kan macam-macam. Hal yang paling penting bagi setiap orang juga macam-macam. Asalkan mubah ya gapapa tapi jangan sampai jatuh ke haram karena kita sebagai muslim yang beriman. Ada orang yang berprinsip asal orang lain senang. Nah orang yang seperti ini ya kasihan, dia bakal ngelakuin apapun biar orang lain senang meskipun dia sendiri sakit. Aku harap kamu bukan bagian orang yang seperti ini ya. Ada juga yang berprinsip yang penting aku punya uang banyak. Ada juga yang berprinsip keluarga adalah yang nomor satu. Ada juga jabatan yang nomor satu. Dan prinsip-prinsip yang lainnya.

Mungkin bagi yang berprinsip Uang nomor satu dia akan terima kerja jauh dan jarang pulang asalkan gajinya besar toh nanti juga ada liburannya. Namun, bagi orang yang berprinsip gak mau jauh dari keluarga pasti dia akan menolak pekerjaan itu meski gajinya gede banget. Tentu saja semuanya harus dibicarakan dengan pasangan agar prinsip-prinsip yang keduanya pegang tidak bertabrakan. Namun, perlu diingat bahwa semua prinsip di atas boleh dijadikan nomor satu asalkan jangan sampai melanggar syariat. Nah, dalam hal ini syariat adalah prinsip yang ke nol alias prinsip yang paling dasar.

Kita boleh mau memakai prinsip apa saja sesuka kita tapi ingat bahwa kita punya prinsip fundamental yang harus kita pegang sepanjang hayat yakni syariat-Nya. Iya, kita harus tetap dalam jalan yang sudah ditentukan-Nya. Insyallah temen-temen udah paham lah. 

Yang harus kita cermati mungkin lebih ke apakah kita memahami prinsip apa yang kita pakai? dan prinsip apakah yang orang lain pakai khususnya orang di sekitar kita. Hal ini penting banget karena kalau kita tau prinsip apa yang kita pegang dan apa yang orang disekitar pegang bakal memepermudah urusan kita. Dan bakal krusial kalo kita mau membuat relasi yang serius semisal bersyirkah atau menikah. Karena kalau prinsip kita beda bakalan repot entah di akhir atau bahakan sejak awal permulaan. Nah, mungkin ini pelajaran yang kesekian biar aku jadi tambah dewasa.

Perihal dewasa, ternyata aku memang masih belum layak menyandang hal itu. Nih aku ceritakan ya... Semoga bisa menjadi pengingat buat kita semua....

Jadi bagi abiku Insan Cendekia Serpong itu gak ada apa-apanya (loh kok gitu?). Iya karena gak berhasil mendidik anaknya (aku) biar bisa bangun subuh mandiri. Jujur aku pas denger itu kaya gimana gitu. Yang jelas aku merasa bersalah baik kepada diriku, orang tuaku dan tentunya Insan Cendekia. Iya, ternyata aku yang katanya alumni madrasah terbaik tetep saja masih lalai untuk urusan ini. Bagi abiku prinsip nomor nol dalam kasusku adalah sholat shubuh. Iya aku masih shubuh dibangunin. Duh malu emang kaya gini. Sebuah kemunduran dari masa SMA dan SMP. 

Oh ayolah kamu sudah besar zam, sudah baligh masa sholat shubuh masih diangunin gimana entar kalo diharepin buat ngebangunin ngajak tahajud. Duh, katanya mau dewasa kok masih gitu. Katanya udah pingin mandiri kok kaya gitu bullshit....

Kenpa bullshit? iya omong kosong ketika prinsip satu dua tiga dst terpenuhi namun prinsip yang paling mendasar yakni sholat subuh (dalam kasus ini) aja belum bisa padahal prinsip 0 akan melingkupi prinsip-prinsip yang lain dengan kata lain prinsip-prinsip yang lain gagal terpenuhi disebabkan pinsip yang nol ini tidak terpenuhi. Malu dong sama orng-orang yang udah jadiin kamu jadi tanggungan mereka apalagi nanti bakal jadi tanggung jawabmu nah terlebih lagi lebih malu lagi sama yang udah kasih kamu kenikmatan eh malah kamunya yang keenakan samapi terlalaikan.

Astagfirullah 

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search